Tuesday, May 25, 2010

Hak Kita di Serang... Bergerak..4x


NETCUT

Sumpah, merenggut Hak kita sebagai mahasiswa yang udah bayar per-Semester buat menikmati akses internet secara gratis.

Bayangkan, lagi enak2nya browsing buat ngerjain tugas, eh,,,... tiba-tiba muncul tulisan "Conected Corupted". Baru beberapa menit aja, dah gak bisa buat internetan sama-sekali.

Kita bayar mahal buat memperbaiki akses internet dan buat bayar tagihan internet, Eh... para NETCUT-ers yang berkuasa buat menge-Cut siapa-siapa yang dia anggap mengganggu dia meluncur di dunia maya... Hak kita di-Serang...

Kayaknya yang membuat program itu dosanya gedhe banget... Gak takut sama Allah..
Astaghfirullah...

Bapak Rektor..,Bapak Dekan...,siapa yang bisa bantu aku???

Bergerak...Bergerak...
Ayo berantas perampas keadilan yang melanggar Pancasila ke-5. Keadilan sosial bagi rakyat seluruh Indonesia..

Monday, May 17, 2010

”ASEM” dikonsumsi 70% masyarakat UNS *)

Dalam bahasa jawa,adalah buah yang rasanya asam (kecut). Banyak jenisnya, ada asem jawa, asem belanda,dll. Banyak digunakan untuk masak maupun dibuat minuman…. Orang jarang makan ini tiap hari karena bisa bikin sakit perut….

Lah iki ngomong opo to?

Tapi…. Sekarang jaman sudah beda teman…

“Asem” sekarang sudah dikonsumsi hampir 70% masyarakat UNS*, tiap hari bisa sampai 10-12 kg(kata2 gitu) dikonsumsi… Percaya gak? “Asem” dikonsumsi ketika orang marah, kesal dan sedang ditimpa kesialan.

Do You know what I mean???

Menilik sejarahnya, dari buku kitab kuno tanah Jawi “Misuwun’s Adventure”, telah ditemukan relief yang menuliskan tentang berita orang Jawa yang mengumpat dengan kata “asem”… Dari jaman itu, orang jawa mulai menggunakan kata itu jika sedang kesal atau mendapati hal yang kurang enak.

Konon cerita ini dimulai saat Raja Misuwun sedang berburu ke hutan Pringgil dan ingin berburu Tikus untuk upacara gebuk Desa, upacara kurang kerjaan untuk menggebuki tikus ramai-ramai. Raja Misuwun sendiri terkenal kasar dan suka menghina orang, namun ia tetap dihormati karena merupakan Raja satu-satunya di Negeri AntahMurko yang mau memimpin negeri miskin ilmu dan ketinggalan peradaban itu….

Ketika sudah berhasil mengumpulkan tikus 5 bagor, ia dan para kacungnya kelelahan dan tidur di bawah pohon asem.. saat enak-enaknya ngimpiin dapet Piala Gladiator (permainan aneh dengan sumpit mie besar sebagai senjatanya, siapa yang dapat menyumpit lawannya, dia menang). Tiba-tiba dr atas jatuh buah asem dan mengenai kepala Raja Misuwun. Kontan Raja bangun dan mendapati buah asem telah mendiami hidungnya… Ia langsung berkata ,“Waduh…,aku kejiblokan Asem…!!!“. Para kacung yang mendengarnya ikut terbangun dan heran ketika Raja marah-marah sambil mengucap kata asem berkali-kali… Para kacung yang miskin ilmu tersebut tersenyum dan menganggap bahwa “asem” adalah kosakata baru yang diciptakan oleh Raja mereka ketika orang sedang marah dan mendapati kesialan.

Tersebarlah berita itu sampai ke telinga Empu Bodoni.., ia mulai menulis kosakata tersebut ke dalam kitab baru berjudul Misuhun.. Karena Empu Bodoni sangat bodoh maka ia lupa menulis huruf “un” pada judul tersebut hingga ia hanya menulis “Misuh”. Begitulah ceritanya hingga kitab itu turun ke anak cucu Empu Bodoni….dan dipakai pedoman para fans berat “Misuwun”

Nah…..SEKARANG

Kata “Asem” telah dikonsumsi hampir seluruh orang di pelosok Indonesia … Tidak hanya terkhusus orang jawa saja, orang Batak pun telah menggunakan buah tersebut sebagai kata umpatan kelas bawang.., *Denger2 orang Malaysia juga suka asem…*

Kayaknya mulai merebak di Jakarta ketika ada film yg dibintangi Vino Bastian deh… (ada hewan yg mampir juga kayaknya).

Masih ingat bangetzzz, waktu saya kecil pernah mendengar tetangga saya yang lebih besar, bilang asem kalau kesal… Saya sebagai anak yang ingin tahunya tinggi (memuji diri sendiri,red-), mencoba memakai kata itu… Eh tahu tidak??? Ibu saya (kebetulan bukan turunan Empu Bodoni,red) mendengar dan memarahi saya habis-habisan… Saya baru tahu itu kata kasar yang amat sangat tidak sopan dan tidak bisa menjaga martabatnya…*Applause untuk ibuk saya…*

Tapi makin saya besar, makin tinggi jenjang pendidikan yang saya ambil, eh… tak kira orang makin pintar…(harapanyya turunan Empu Bodoni gak ada)..

Malah sekarang banyak teman kuliah saya yang menggunakan kata yang AMAT TIDAK SOPAN…itu.

Enggak Jawa, gak Betawi, gak Kalimantan….Semua suka “Asem”

Hallooowww…….Tahu gak sih mereka tinggal dmana? Solo kota Berbudaya yang amat menghormati budaya bicara halus…

Orang bijak bilang….

KATA YANG KELUAR DARI MULUTMU ADALAH CERMINAN HATIMU

Ckckck… Sungguh jika kita bisa menjaga mulut kita dan yakin Allah Maha Mendengar…maka kita akan takut pada yang di Atas sana…. Menjaga perkataan amat berpengaruh terhadap kualitas hati..

Bagi temen-temen pengkonsumsi “Asem” sudah saatnya meninggalkannya… sungguh tidak ada manfaat dan hanya menambah Dosa serta menurunkan Martabat sebagai Manusia Beradab…

Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang terkecil dan mulai dari Sekarang…

Yuk kita pakai bahasa yang sopan….

*) Berdasar ilmu kira2 dan sedikit ilmu penerawangan